- Rheina -

Namaku Rheina Amanda, kalian boleh memanggilku Rheina. Aku seorang makhluk Tuhan yang lemah, tidak ada apa-apanya dibanding kalian semua. Usiaku masih belia, 12 tahun. Tapi aku sudah tak mampu hidup layaknya anak lain sebayaku. Aku tidak bersekolah, karena kemampuan berfikirku sangat minim. Aku duduk di atas kursi roda sepanjang hari sambil sesekali di dorong oleh pembantuku, karena aku sudah tak mampu lagi berdiri. Bahkan kemampuan bicaraku juga sangat minim. 

Andai kalian semua tahu, aku ingin seperti kalian. Bersekolah, punya banyak teman, ah indahnya pikiran itu. Tapi itu semua mustahil terjadi pada diriku. Ya, aku menderita kanker otak stadium akhir. Aku sudah tak ada daya lagi untuk hidup. Tubuhku kurus kering, rambutku botak karena efek kemoterapi, dan masih banyak lagi. 

Saat itu usiaku masih 6 tahun, aku merasakan pusing yang tidak seperti biasanya. Lalu orangtuaku membawaku ke klinik terdekat, dan dokter langsung memvonis kalau aku terserang kanker. Mungkin, saat itu penyakitku ini belum parah, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu. Penyakitku tidak kunjung sembuh, justru makin parah. Aku mohon Tuhan, kabulkan doaku. Apabila Engkau mengizinkan aku untuk hidup, maka sehatkanlah aku. Tetapi jika Kau mengizinkan aku untuk berpulang ke sisi-Mu, tak apa. Aku tidak ingin tersiksa terus menerus digerogoti oleh penyakitku ini. Aku juga tidak mau menyusahkan banyak orang, Ibu, Ayah, semuanya yang selalu bersamaku. -Rheina